Film ini sangat baik untuk remaja Indonesia saat ini,
berkisah tentang seorang yang tamatan kuliah namun masih belum mendapatkan
pekerjaan . Haji makbul ayah muluk berpendapat bahwa pendidikan itu penting dan
dia menginginkan kalau anaknya bisa mendapatkan pekerjann sesuai lulusan
kuliahnya , disisi lain Haji sarbini beranggapan bahwa pendidikan itu tidak
penting, karena anak-anaknya yang hanya lulusan sma atau sederajat bisa sukses.
Muluk dan rahma saling mencintai, namun haji sarbini
mempermasalahkan pekerjaan yang sampai saat ini belum muluk dapatkan. Melihat anak-anak yang hidupnya sebagai
seorang pencopet, muluk merasa prihatin dan khawatir. Dia akhirnya mau menjadi pengajar bersama
beberapa temannya yang menjadi sarjana namun mengangggur untuk mengajari
anak-anak tersebut hingga anak-anank itu perlahan berubah menjadi anak-anak
yang lebih baik, hampir semuanya tidak
mencopet lagi setelah mendapatkan pendidikan dari muluk dan teman-temannya.
Sayangnya, gaji untuk muluk beserta temannya bukanlah gaji yang halal melainkan
haram sebab dia di gaji dari hasil mencopet. Dan saat ayah muluk tau bahwa
anaknya mendapatkan penghasilan dari yang belum halal. Dia merasa kecewa dengan
semua yang telah dilakukan muluk. Begitu juga teman teman muluk yang merasa
malu .
Ternyata walaupun mereka sudah di didik oleh muluk dan
teman-temannya ada beberapa orang yang tetap menjadi pencopet, meskipun mereka
tau akan ilmu nya tapi tetap saja mereka melakukannya.
Smpai suatu saat muluk sedang belajar mengendarai mobil ,
dia melihat komet anak asuhannya yang sekarang menjadi seorang pengasong dan mululk
merasa senang. Namun saat petugas keamanan datang muluk merasa bertanggung
jawab dengan anak- anak tersebut, sampai akhirnya muluk rela di tangkap untuk
anak- anak yang sedang berusah mencari rezeki yang halal.
Semua kembali pada diri kita, walaupun kita tahu ilmunya
bila kita tak benar-benar mau berubah tetap saja seperti itu. Hal terpenting
dari pendidikan adalah merubah sikap dan etika untuk menjadi lebih baik.